IwanFals menagih janji Presiden Joko Widodo lewat lagu baru yang ia nyanyikan pada konser 'Untukmu Indonesia' di Istora Senayan. Iwan Fals menagih janji Presiden Joko Widodo lewat lagu baru yang ia nyanyikan pada konser 'Untukmu Indonesia' di Istora Senayan. Kamis, 14 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; Musisisenior Iwan Falst elah sukses menggelar konsernya yang bertajuk 'Untukmu Indonesia', pada Sabtu (21/11) malam. Uniknya lirik berisi janji-janji yang disenandungkan Iwan Fals, ratusan orang yang menonton aksi sang legendaris tersebut ramai menyahutinya. "4,5 juta kepala keluarga mendapat program kepemilikan tanah, pembangunan, dan irigasi di tiga juta hektar sawah," Iwan Fals dengan nada-nadanya. "Bohoooooooooooong," sahut penonton. DownloadLagu Iwan Fals Mp3 Tahun 80an (18:52) MP3 terbaru hanya di metrolagu dan kumpulan planet lagu terbaik free Dariawal hingga penghujung lagu, Iwan Fals merinci janji-janji sembilan janji Jokowi yang terangkum dalam Nawacita. Dari awal hingga penghujung lagu, Iwan Fals merinci janji-janji sembilan janji Jokowi yang terangkum dalam Nawacita. Minggu, 24 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; DownloadMP3 lagu Yang Terlupakan - Iwan Fals >>> KLIK. Tentang Spotify. Spotify merupakan layanan streaming musik digital, podcast, dan video yang memberimu akses jutaan lagu dan konten lain dari artis di seluruh dunia. Download musik di Spotify. Apabila berlangganan Premium, kamu bisa download lagu, album, playlist, dan podcast favoritmu. Iajuga sempat membawakan lagu baru yang ia ciptakan untuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. IwanFalsJanji-janji sudah kita telan, jadi obat kuat masa depanAda sembilan janji yang sangat terkenal. Apakah ini janji surga atau janji #kompeniTemanku bi q64Enh3. Musisi Iwan Fals MNOL, Jakarta – Musisi legendaris Indonesia yang bernama Virgiawan Listanto atau yang dikenal dengan Iwan Fals baru-baru ini tengah membuka polling siapa yang akan menjadi Gubernur DKI Jakarta di akun twitternya. Penyanyi senior ini memang dikenal cukup fenomenal bila membuat suatu gebrakan yang berbau masalah sosial hingga politik. Ya tentu pembahasan kita bukan bicara soal hiruk pikuk Pilkada DKI Jakarta. Tetapi bagaimana membangun negara maritim yang besar atau mewujudkan visi pemerintah poros maritim dunia. Dan dalam upaya itu, seluruh pihak bisa mengekspresikan visi itu lewat apa saja, termasuk lagu. Lewat ratusan lagu ciptaannya, penyanyi kelahiran Jakarta 3 September 1961 ini telah menghipnotis para pendengarnya tentang suatu gambaran peristiwa yang dituangkan dalam sebuah tembang dengan bahasa populer yang mudah dimengerti oleh seluruh lapisan. Di antara beberapa lagu ciptaannya sebenarnya ada yang bercerita soal kemaritiman Indonesia atau yang berkaitan dengan laut. Ada dalam bentuk kritikan, pujian terhadap seseorang maupun gambaran riil tentang kondisi laut kita serta keindahan panoramanya. Berikut lagu-lagu ciptaan penyanyi yang pernah mendekam di balik jeruji besi saat zaman Orde Baru tersebut 1. Tak Biru lagi Lautku Lagu yang masuk dalam album Opini 1982 ini bercerita tentang kondisi laut yang sudah tidak lagi biru. Dalam lagu ini, pendengar dibawa hanyut dalam gambaran laut Jakarta di era 1960-an masa kecil Iwan Fals. Namun kondisinya berubah 20 tahun kemudian kala maraknya pembangunan yang merusak lingkungan laut dan tingginya pencemaran. Sehingga kehidupan nelayan menjadi sulit karena lautnya sudah tak bersahabat lagi dengannya. 2. Celoteh Camar Tolol Lagu ini bercerita tentang KMP Tampomas II, sebuah kapal penumpang milik Pelni Pelayaran Nasional Indonesia yang mengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo di 114°25′60″BT — 5°30′0″LS Laut Jawa pada 27 Januari 1981 dengan korban jiwa sebanyak 288. Tepat 2 tahun setelahnya, Iwan Fals mengenang peristiwa ini dalam album Sumbang 1983. Lagu ini berisi kritikan terhadap lambatnya pertolongan pada korban Tampomas II, sehingga burung camar burung yang hidup di laut melontarkan kekecewaannya. 3. Nelayan Lagu yang bercerita tentang kehidupan nelayan ini terdapat dalam album Lancar 1987. Isinya tentang rintihan keluarga nelayan kecil, karena terlilit utang dan tangkapan tak seberapa membuat kian sulit hidupnya. Dari tahun 1987 lagu ini dibuat, hingga hari ini kondisi nelayan tak banyak berubah seperti yang diceritakan Iwan Fals lewat lagu ini. 4. Mata Dewa Lagu ini bercerita tentang keindahan panorama pantai di Pulau Dewata menjelang sore hari. Sesuai judul lagunya, nama albumnya juga Mata Dewa 1989 yang berkolaborasi dengan Kantata Takwa dan Setiawan Djodi. Keindahan sunset di pantai Bali, menurut Iwan Fals layaknya sepasang mata dewa. Di lagu ini pun pencipta lagu juga menggambarkan kenangannya bersama seseorang kekasih yang kini telah tiada. 5. Malahayati Lagu ini bercerita tentang pejuang wanita asal Aceh yang juga laksamana wanita pertama di dunia, bernama Malahayati. Lagu yang terdapat dalam Album Keseimbangan 2010 ini merupakan pujian terhadap seorang Malahayati akan keberanian dan kegigihannya mempertahankan tanah airnya dari tangan penjajah. Rencongnya berhasil membunuh Cornelis de Houtman yang secara implisit dijelaskan di lagu ini. ** Itulah lagu-lagu ciptaan Iwan Fals yang memiliki kaitan yang erat dengan laut yang sejatinya karya-karya tersebut sangat bermanfaat dalam membangun budaya maritim sebagai salah satu pilar pembangunan poros maritim. Adapun lirik-liriknya yang tersirat di lagu-lagu lainnya juga bisa dikaitkan dengan maritim. Sebut saja Bangun Putra-putri Ibu Pertiwi, di lagu ini Iwan Fals menceritakan kedigdayaan NKRI dengan dasar Pancasila-nya. Sudah tentu dalam mencapai negara maritim yang besar Pancasila tetap menjadi azas yang tidak boleh hilang. Kemudian ada lagu berjudul Di Bawah Tiang Bendera, yang diciptakannya bersama Franky Salihatua Bercerita tentang persatuan dan persaudaraan anak bangsa meskipun dipisahkan oleh lautan. Lirik lagu ini sejalan dengan isi Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 yang berisi laut merupakan pemersatu bukan pemisah, sekaligus sebagai kelanjutan dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945. Terakhir, lagu teranyarnya yang diciptakan tahun 2015 berjudul Janji Jokowi. Lagu ini bercerita tentang janji-janji Jokowi dan Jusuf Kalla saat Pilpres 2014, yang dituangkan dalam konsep Nawacita. Indonesia menjadi poros maritim dunia juga merupakan janji Jokowi di tahun 2014 yang harus dipenuhi. Dalam liriknya, Iwan Fals menyebut janji Jokowi, bukan janji kompeni penjajah-red. Ya kita berharap bahwa poros maritim dunia ini menjadi kenyataan dan bukan janji kompeni atau pesanan negara lain untuk mengukuhkan hegemoninya. Tan/MN – Iwan Fals menyanyikan syair karya pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK non aktif Abraham Samad dan Bambang Widjojanto pada konser akbarnya “Untukmu Indonesia” di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu 21/11 malam. Syair milik Samad berjudul “Kalau Takut Jangan” dinyanyikan Iwan sambil memainkan gitar. Sementara syair ciptaan Bambang dibawakan Iwan bersama band pengiring dengan irama yang lebih meriah. Kedua syair tersebut bertemakan tentang korupsi. “Waktu itu saya datang ke KPK ingin tahu persoalan yang terjadi. Saya kesal sama korupsi tetapi saya enggak ngerti persoalan korupsi. Makanya saya minta buatkan syair pada Samad dan Bambang,” kata Iwan Fals. “Dua hari lalu dapat telepon dari Abraham Samad. Dia memenuhi janjinya membuatkan syair. Tadinya mau saya bacakan saja syairnya, tetapi jadinya saya bikin lagu,” lanjutnya. Iwan lantas mencari apakah Samad menonton konsernya atau tidak. Ternyata, diantara para penonton terdapat Bambang Widjojanto dan keluarga. Penonton langsung memberi tepuk tangan. Iwan pun tampak terkejut. “Terimakasih Mas Bambang sudah datang. Topi kita sama,” ujar Iwan. Iwan lalu menyanyikan lagu karya Samad. “Negeri memanggil bukan untuk jabatan. Negeri memanggil bukan untuk harta. Negeri memanggil bukan untuk dikenal. Negeri memanggilmu untuk dikenang,” demikian penggalan liriknya. Selanjutnya, ia membawakan syair karya Bambang yang berjudul “Lawan Korupsi”. Meski masih asing dengan lagu baru yang dinyanyikan Iwan, penonton ikut larut dengan lagu yang berirama cepat itu. “Terimakasih mas Bambang dan keluarga. Semoga tetap sehat dan cepat selesai masalahnya. Saya sempat nyanyikan lagu ini di jambore OI Orang Indonesia,” ujar Iwan setelah menyanyikan lagu karya Bambang. Kemudian, Iwan menutup konser “Untukmu Indonesia” yang berlangsung selama tiga jam itu dengan lagu baru yang berjudul sama, “Untukmu Indonesia”. Sepanjang konser, Iwan membawakan sekitar 22 lagu dan didampingi berbagai musisi termasuk grup Neo dan Iwa K yang menggubah lagu “Bento” dan “Bongkar” menjadi nge-rap. “Terimakasih sudah datang. Sudah beli tiket Rp 1 juta. Ini cita-cita saya waktu masih tinggal di Condet tahun 1980-an,” kata Iwan.ts/ROL